Wakatobi – Sosialisasi mengenai pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk tahun 2025 di Kabupaten Wakatobi melibatkan partisipasi pelajar dari berbagai jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Sulaeman, sebanyak 40 siswa dari lima sekolah dasar dan 20 siswa dari jenjang SMP mengambil bagian dalam acara ini. Kegiatan tersebut diselenggarakan di aula Vila Nadila pada hari Senin, 16 Juni 2025.
Sosialisasi Pangan Lokal di Kalangan Pelajar
Di era konsumerisme saat ini, penting bagi generasi muda untuk dikenalkan dengan konsep pangan lokal yang menyehatkan. Sulaeman menekankan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mempromosikan serta mengedukasi manfaat pangan lokal. Ini diharapkan dapat diterapkan dalam pola konsumsi sehari-hari, yang pada gilirannya bisa meningkatkan ketercukupan gizi keluarga. Pangan lokal, baik yang bersumber dari non-beras maupun non-terigu, menawarkan banyak keuntungan bagi kesehatan dan lingkungan.
Melalui program ini, para pelajar diharapkan mampu memahami pentingnya mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan mudah diakses. Dengan pengenalan sejak dini, mereka bisa lebih sadar akan pola makan sehat yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan citra positif mengenai kekayaan pangan daerah yang sering kali kurang dihargai.
Peran Komunitas dalam Memperkuat Kemandirian Pangan
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Eliati Haliana, juga menggarisbawahi pentingnya festival pangan lokal. Ia menjelaskan bahwa pangan lokal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi gizi dan rasa yang ditawarkan oleh bahan makanan yang ada di sekitar. Pangan lokal bukan hanya tentang ketersediaan; ia juga berkaitan dengan kemandirian pangan, pelestarian budaya kuliner, serta pemberdayaan ekonomi keluarga.
Harapan Eliati adalah bahwa acara tahunan ini dapat memberikan edukasi yang berharga bagi keluarga, terutama bagi para ibu, untuk menyusun menu sehat menggunakan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan. Selain itu, Bupati Wakatobi, Haliana, menambahkan bahwa sumber pangan andalan masyarakat di kawasan ini mencakup beras, umbi-umbian, sayur-sayuran, dan ikan.
Berdasarkan data tahun 2024, konsumsi beras di Kabupaten Wakatobi mencapai 111,8 kg per kapita per tahun, melampaui rata-rata konsumsi nasional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kampanye pangan lokal untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di daerah sendiri.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, para peserta, khususnya ibu-ibu, dapat menciptakan kreasi masakan yang unik dan sehat. Ini sangat penting untuk menjaga kesehatan, kecerdasan, dan kekuatan anak-anak generasi Wakatobi sebagai bagian dari pembangunan daerah di masa mendatang,” ujar Haliana.