Pertunjukan seni di Gunung Bromo kembali menghipnotis banyak penonton. Di tahun 2025, sebuah festival bernama Eksotika Bromo tidak hanya menampilkan keindahan alam, tetapi juga berbagai bentuk seni dari seluruh Nusantara. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para seniman untuk menunjukkan bakat dan keunikan budaya lokal mereka.
Tidak bisa dipungkiri, festival seperti ini memberikan panggung yang lebih besar bagi para pelaku seni. Menariknya, Damar Art, sebuah kelompok seni dari Banyuwangi, berhasil menembus 5 besar dalam proses seleksi yang ketat. Bagaimana mereka dapat menjadi salah satu kontingen yang terpilih untuk tampil di acara bergengsi ini?
Damar Art dan Proses Seleksi yang Ketat
Kehadiran Damar Art di Eksotika Bromo 2025 bukanlah sebuah kebetulan. Kelompok seni ini berhasil melalui proses open call yang dibuka untuk seluruh seniman di Indonesia. Ketua Damar Art, Achzana Ilhamy, S.Sn, mengungkapkan keberhasilan ini bukan tanpa tantangan. Dalam pendaftaran, sebanyak 172 kelompok seni dari berbagai daerah mengajukan karya mereka untuk dipertimbangkan.
“Alhamdulillah, setelah kurasi yang ketat, kami berhasil masuk ke dalam 5 besar pilihan. Ini adalah kebanggaan bagi kami dan bukti bahwa karya kami mendapat apresiasi,” ungkap Achzana. Keberhasilan ini tentunya memberikan dampak positif, tidak hanya bagi Damar Art tetapi juga bagi pengenalan budaya Banyuwangi di pentas nasional.
Suguhan Karya yang Menawan
Damar Art membawa dua karya unggulan dalam festival ini, yakni tari “Wanci Kahuripan” dan musik “Gembrung Gumirang.” Karya tari tersebut, yang dikoreografikan oleh Lista Dewi Ramadhaningrum, S.Sn, menyajikan perjalanan kehidupan manusia dalam balutan seni Gandrung. Penampilan ini semakin mendalam dengan sentuhan narasi yang membangkitkan emosi penonton.
Di sisi lain, musik “Gembrung Gumirang” merupakan hasil inovasi dari kesenian asli Banyuwangi. Pengemasan ulang dari kesenian ‘Gembrung Burdah’ ini berhasil mempersembahkan nuansa baru yang fresh dan menarik. “Kami ingin membawa nama Banyuwangi dan menunjukkan kekayaan budaya kami kepada masyarakat luas,” tambah Achzana. Keikutsertaan Damar Art bukan hanya tentang pertunjukan, tetapi juga pengenalan yang lebih luas mengenai budaya lokal kepada berbagai kalangan.
Dengan keberhasilan ini, Damar Art menunjukkan bahwa budaya lokal memiliki ruang yang luas untuk dieksplorasi dan diapresiasi, baik oleh masyarakat maupun dunia luar. Dalam mempersiapkan penampilan, Damar Art tidak hanya berfokus pada seni itu sendiri, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa seni tidak hanya sekadar tampilan, tetapi juga medium untuk berbagi cerita dan emosi.
Pada akhirnya, daripenampilan yang mengesankan ini, publik diharapkan dapat lebih mengenal kebudayaan dan sejarah yang ada, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.